Para guru serius untuk bertarung
Sebelumnya para guru memang mengatakan bahwa mereka tidak main-main dalam ujian ini. Dan murid pun diminta untuk bertarung dengan niat membunuh.
Selama ini, murid-murid akademi belum mengetahui kemampuan para sensei yang sebenarnya. Misalnya Shino yang selalu sabar menghadapi kenakalan murid-muridnya, Anko yang selalu makan bareng Chocho, dan Konohamaru yang terlihat terlalu sering bercanda.
Tapi tanpa mereka tahu bahwa semuanya adalan mantan veteran yang berhasil bertahan di perang dunia shinobi ke-3.
Meskipun para sensei mengatakan akan serius dalam bertarung. Tapi itu hanya untuk memancing murid-muridnya untuk tidak main-main. Mereka tetap menahan diri dan tidak benar-benar menggunakan kekuatan yang sebenarnya.
Anko menggunakan genjutsu di awal pertempuran melawan trio Ino-Shika-Cho. Tapi hal itu sudah disadari sejak awal oleh ahli strategi Shikadai. Ketiganya akhirnya melawan Anko-sensei secara langsung. Tapi mereka bukanlah apa-apa bagi guru yang pernah menjadi anggota Oruchimaru ini.
Dengan lengan ularnya, ketiganya berhasil ditumbangkan dengan mudah. Namun tanpa disadari beberapa murid akademi muncul dan berniat untuk menyerang secara bersamaan. Akan tetapi Anko tetap tenang dan justru semakin bersemangat.
Di tempat lain, Konohamaru dengan mudahnya berhasil menaklukan beberapa murid akademi. Namun hal itu tidak berlaku bagi Boruto, Sarada, Mitsuki dan Sumire.
Boruto dan Mitsuki menyadari bahwa Konohamaru-sensei hanya akan mengulur waktu mereka untuk menemukan Kakashi. Boruto berhasil membuat serangan tipuan dan kabur bersama Mitsuki.
Yang tersisa adalah 2 ninja yang cukup berbakat yaitu Sarada si pengguna Sharingan dan Sumire yang memiliki Nue.
Meskipun Nue yang dipanggil Sumire hanya berukuran Chibi, namun cukup untuk membuat Konohamaru semakin bersemangat.